Jumat, 24 Maret 2017

Kini Aku Siapa?

Hasil gambar untuk gambar buku mess
adaku mulai terkikis oleh hantaman ombak yang kian waktu kian meruncing,aku tak bisa menghadap kearah berlwanan karena aku tak mau melihatmu yang tak lagi menghadap kearahku.Aku akan menunggu sampai senja terbenam dengan sempurna dan gelap telah melanda bumi pertiwi.
Aku tak mengerti apakah kau telah melupakanku,membuang semua monokrom yang telah lama kita lampaui bersama,kiloan meter jalan terjal telah kita lewati bersama,dan juga berjuta kisah menarik yang telah kita tulis bersama
 Aku mengerti kedudukanku bukanlah yang pertama di singgasanamu,namun seharusnya kau tetap menyediakan ruang sempit di singgasanamu untuk meletakkan namaku,bukan karena masih mengharapkan adamu untuk perasaan ini,namun aku hanya ingin ikatan pertemanan tetap ada diantara kita.
mungkin kalimat sang pujangga benar "habis manis sepah dibuang",entah mengapa sifat kaum adam itu sama,walaupun baru satu lelaki asing yang pernah mencoret buku harianku namun aku sudah enggan untuk membuka pintu hatiku untuk siapapun.
 boleh kah aku kecewa karenanya yha Allah,aku rasa Engkau telang mengabulkan doaku yang ingin move on darinya tapi mengapa diri ini belum bisa menerima bahwa tak ada lagi dia dihari hari kosongku.
salamku buat kamu,semoga tetep ingat aku dan tak melupakan semua tentang kita.

best regards:kampret

Selasa, 05 April 2016

Pembunuhku



Ia seperti badai

Terlihat samar namun kejam
Dia ada lalu tiada,terus seperti itu
Melempar harapanku,jauh tak kuraih
Aku kalah??
Yah,karena kamu lemah
Akankah ada yang mengerti keadaanmu saat ini??
Selain tuhanku,siapa yang akan mengertiku??
Angin??,
Angin hanya menertawakan keadaan ku..
Debu???
Debu hanya melihat aneh diriku
Lalu siapa???teman kah??
Mana yang bisa aku panggil sebagai teman saat aku terpasung ranjau??
Waktuku mulai membenci realita
Membenci cerita yang telah ada
Inikah hidupku??
Hanya untuk menunggu??

Senin, 04 April 2016

Merindukan Mimpi



Terdengar dentingan melodi mengalir pada kegelapan
Pecahkan kesunyian dalam renungan
Raga ini terasa hilang
Namun jiwa, tetap terjaga dalam kegelapan
Aku tak tau kapan berakhirnya suatu moment
Moment dimana aku tak merasakan hadirnya ragaku
Aku,tinggallah aku yang tak berwujud
Mengikuti alur melodi yang semakin jauh semakin menghilang
Aku,akupun mulai tak mampu mendengar suaraku
Teriak,mencoba teriak
Namun sekali lagi aku tak mampu
Kini aku lenyap tergerus oleh waktu
Tinggalkan cita,cinta dan cerita
Anganku tergoyah akan deruan angin yang mengelilingi pendengaranku
Apa??aku telah kembali?
Kembali menjadi partikel yang teramat kecil dan hinggap di bumi pertiwi
Inilah aku sang pemimpi



Minggu, 03 April 2016

SENJA



Lembayung senja telah tiba
Dengan sendirinya siang mulai berganti malam
Meninggalkan segala kejadian yang telah terjadi
Aku merasa terpaku oleh angan
Angan yang membawaku pergi dari suatu kenyataan pahit
Inikah aku?
Aku yang tak henti hentinya menyesali sesuatu yang telah membuatku merasa retak tak berpola
Aku tak menyadari kemana jalannya alur hidupku
Yang aku tau,aku terlambat untuk beranjak pergi dari tempat dimana aku merasa rugi
Kosong?

Segala sesuatu yang kulihat seakan kosong tak berujung
Dimana aku??
Diruang yang tak berpintu??
Merasa terbelenggu oleh ruang dan waktu
Terlihat semburat cahanya dari arah yang bertolak belakang
Senja
Dialah senja yang tersenyum
Terlihat elok tuk dipandang
Terkadang bukan karena semua terlihat baik,kita dapat tersenyum
Namun,karena kita tersenyum,semua akan terlihat baik
Terbangun??
Aku tergugah setelah sekian lama terlelap
Kucoba mulai menatap kedepan
Melihat kerusakan didunia yang semakin tua ini menyadarkanku akan suatu hal yang tak pernah kekal adanya


Pengagum Hujan



Hujan
Setiap tetesannya mengandung sebuah cerita
Dimana insan manusia tak ada yang mampu menebaknya
Hanya tuhan yang tau,kejadian apa yang akan terjadi seusai turunnya hujan
Aku,aku hanya bisa menikmati anugerah terindah dariNya
Memejamkan mata dan berdiri dibawah naungan hujan
Seakan tak ingin berhenti dan menepi
Ketika aku membuka mata,aku mulai menari dan merasakan kenyamanan dalam hatiku
Rasa penatku seakan musnah saat aku tenggelam dalam guyuran hujan
Ingin rasanya mencurahkan perasaanku lewat goresan cat diatas kanvas,namun apalah daya jemariku hanya mampu tuk menulis
Yah,inilah salah satu dari sejuta nikmatku
Nikmat Allah mana lagi yang aku dustai??
Sajak indah menyebutkan bahwa tak ada kata yang menggambarkan bahwa tetesan hujan menghancurkan sekeping hati 
Bersyukurlah bagi engkau yang mampu merasakan indahnya cerita dalam tetesan hujan
Hujan seakan sudah menjadi bagian dari senang dan sedihku
Hujan mampu meredam duka seseorang dengan melodi yang terdengar indah dari tiap tetesannya
Hujan pun mampu menyesuaikan kondisi para pengagumnya
Inilah aku ...........
Sang pengagum hujan

Aku sebagai seorang manusia






Terkadang kita tidak menyadari berjalannya sebuah waktu
Saat kita terbangun,kita hanya ingat moment yang sudah terlewati dan yang tersimpan menjadi sebuah cerita
Cerita yang kian lama akan terlupa oleh logika
Setiap detik ini punya sub judul yang berbeda
Aku sebagai manusia  biasa hanya mampu mengikuti skenarioNya
Aku pun tak mampu untuk mengelak sebuah cobaan
Dan hanya bisa bersyukur saat menerima sebuah moment menyenangkan
Aku ada untuk menjadi seorang manusia, yang hakikatnya sama seperti manusia pada umumnnya
Jika aku ada untuk menjadi setangkai  mawar,aku ingin menjadi setangkai mawar yang penuh duri
Tak akan mudah untuk diraih dan hanya bisa diraih oleh makhluk  yang punya nilai yang setara denganya
Kini aku tau,wanita pun bisa menempatkan dirinya sebagai setangkai mawar yang penuh duri
Seperti aku dan ceritaku......,
Yang terus berjalan mengarungi ombak bahkan badai yang membawanya pergi
Pergi dari kejamnya hidup seorang manusia berakal  fikiran
Manusia yang tak pernah mau menerima dan rela
Melupakan sesuatu yang telah hilang dari hidupnya itu menjadi sesuatu yang sulit
Mereka hanya tau bagaimana cara menggali emas dunia tanpa mereka tau bagaimana cara menabung untuk menyambung hidup diakhirat
Itulah manusia..........
Yang tak henti hentinya berlomba lomba mencari kebahagian semu ,yang tak mampu menjamin kebahagian sebenarnya.